Search This Blog

Senin, 01 Juni 2009

Jiddiyah


Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak (Q.S Maryam [19]: 12)

Dalam ayat tersebut ada kata-kata Shabiyyan artinya masih kanak-kanak. Sedangkan kata Quwwah menunjukkan karekter mengenai ketekunan dan keseriusan. Sehingga dalam ayat ini Allah seakan menunjukkan kepada kita selagi anak-anakpun kekuatan kesungguhan (Jiddiyah) sudah harus melekat bagi calon pengemban amanah Dakwah.

Definisi Jiddiyah

Pelaksanaan perintah syariat dengan kemampuan dan ketekunan untuk hasil maksimal dan mengatasi segala halangan dan tantangannya.

Beberapa aspek Jiddiyah

1. Cepat merespon tugas

a. Teladan Abu Ayyub Al Anshari ketika akan berjiad dalam perang melawan Romawi ditahan oleh anak-anaknya karena sudah sangat tua, dan biarlah mereka saja yang menggantikannya berjihad. Ia menjawab dengan mengutip surat At-Taubah ayat 41

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Q.S At-Taubah [9]: 41)

Sehingga akhirnya ia wafat di medan jihad.

b. Sikap para sahabat setelah turunnya ayat tentang pengharaman Khamar. Sehingga di catat dalam sirah aliran khamar itu membentuk aliran seperti air di dalam parit.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S Al-Maidah [5]: 90)

c. Sikap para sahabiyat ketika turunnya ayat mengenai hijab. Sehingga kain pintu pun mereka jadikan sebagai jilbab.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (Q.S An-Nur [24] :31)

2. Kuat dan teguh hati

Kuat lebih pada kekuatan fisik. Sedangkan teguh hati pada kekuatan semangat dan jiwa. Contoh kuat dan tegu hati ini antara lain.

a. Kisah hijrahnya Umar Bin Khatab

b. Kisah para sahabat dan Shabiyat yang melindungi Rasulullah kala terkepung di perang

c. Kisah keberanian 4 Jendral Islam yang syahid di perang Mu’tah

3. Ketahanan dan kegigihan

Ketahanan dan kegigihan di sini adalah kuat menanggung penderitaan dan tidak pernah surut langkahnya dalam memegang kebenaran Islam. Contohnya :

a. Kegigihan dan ketahanan keluarga yasir

b. Kegigihan Mushab bin Umair

c. Kegigihan Rasulullah mengemban dakwah

d. Contoh kekinian adalah kegigihan saudara kita di Palestina menghadapi Israel yang di bela kekuatan besar dunia.

4. Mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki

Kemampuan adalah segala yang berhubungan dengan diri kita dan berhak kita kelola. Apakah itu fisik kita, ilmu kita, harta kita, keluarga dan anak-anak kita. Semua itu dapat kita gunakan untuk memperjuangkan dakwah ini. Contohnya adalah teladan yang diberikan Abu Bakar, dengan hartanya ia memerdekan para mukmin yang menjadi budak pemuka kaum kafir Quraiys, dengan ilmunya ia dapat membantu dakwah rasulullah dan merekrut orangnya juga berilmu ke barisan dakwah, dengan hartanya ia dapat membantu dakwah dan menolong kaum muslimin yang kesusahan. Anak-anaknya adalah para pembela dakwah Islam.

5. Menghadapi segala rintangan dan mampu mengatasinya

Mereka senantiasa menemukan cara untuk mengatasi semua masalah yang mereka hadapi. Dan selalu mereka mendapatkan cara cedas dan masalah itu diselesaikan dengan sempurna. Kita dapat ambil pelajaran dari cara Mushab bin Umair mendakwahi pembesar Madinah dengan kata-kata yang lembut dan akhirnya mereka paham dan masuk Islam dengan tenang dan hati yang ikhlas.

Urgensi Jiddiyah

Garansi mendapatkan keridhaan Allah

Karakteristik Jiddiyah

1. Pandai memanfaatkan waktu dalam ketaatan kepada Allah SWT

2. Menjauhi senda gurau

3. Mengambil hokum dasar (‘azimah) bukan keringanan (rukhsah)

4. Sigap dalam melakukan tugas

5. Instropeksi dan meperbaharui serta cepat bertaubat ketika berbuat kesalahan

6. Mengatasi permasalahan yang dihadapi

Semoga kita tidak termasuk yang dimaksud surat At-Taubah ayat 42

Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. (Q.S At-Taubah [9]: 42)

(kamar kostku, Senin 8 Jumadil TSani 1430 H/ 1 Juni 2009 M)

Tidak ada komentar: