DR. Muhammad Mahdi Akif
|
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, kita bershalawat dan salam atas penghulu para nabi; nabi Muhammad saw, pembawa hidayah yang amin, beserta para keluarga, sahabat semua, selanjutnya:
Bahwa orang yang sedang memperhatikan dunia saat ini akan melihat secara nyata bahwa dunia sedang dikuasai oleh kekuatan jahat dan angkuh individual yang dikomandani oleh Amerika dan para sekutunya menanamkan sistem dan pemerintahan sehingga mengokohkan politiknya dengan alasan maslahah, atau system dan pemerintahan pembantaiaan yang bekerja untuk mencari keinginannya untuk dapat kokoh dalam pemerintahan selama-lamanya –sepanjang mungkin-.
Pada fase yang kritis ini umat berada pada kondisi yang sulit yang mengharuskan lebih cermat dalam melihat hakikat perannya yang diidamkan dalam memimpin umat dari sisi social, seperti yang diingikan oleh Allah dalam firman-Nya :
﴿كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ﴾ (
Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, mengajak pada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah” (Ali Imron : 110)
Namun peran yang diidamkan tersebut tidak akan mampu mewujudkan mimpi dan merealisasikan cita-cita sehingga harus ada dari umat yang lahir, dan dari yang lahir harus ada buaian, dan dari buaian harus ada rasa sakit (cobaan), bahwa buaian untuk fajar yang baru, hari esok yang akan datang membawa bendera kebenaran, mataharinya yang bersinar terang dan ufuk kebebasan, jika tidak
﴿وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ﴾
Jika kalian menyimpang maka akan diganti dengan umat yang lain selain kalian dan tidak akan menjadi seperti kalian. (Muhammad: 38)
Bahwa bangsa umat islam harus memiliki kepercayaan akan potensinya untuk merasakan memiliki sebab-sebab kebangkitan bahkan kebangkitan dunia, yaitu untuk melawan kekuatan jahat dan angkuh yang berusaha memadamkan cahaya Islam sehingga tidak menyebar kepenjuru alam.
﴿يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴾“
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, padahal Allah lah pemilik kesempurnaan cayaha-Nya walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya”. (As-Shaf : 8 )
Tidak diragukan lagi bahwa urgensi yang harus dicapai oleh seluruh bangsa mencakup dua hal; yang pertama: membersihkan diri dari segala ikatan politik sehingga mendapatkan kemerdekaannya, kembali kepadanya sesuatunya yang telah membelenggunya kemerdekaannya dan kepemimpinannya. Kedua: membangun kembali jalan untuk masuk di tengah umat, berlomba pada selainnya dalam tingkat sosial yang sempurna.
Bahwa para penguasa yang angkuh berusaha menghancurkan perlawanan dalam diri bangsa, membendung ruh cita-cita yang dimiliki, menyebarkan kekalahan jiwa yang ada di dalam dirinya; agar bangsa tetap berada dalam tawanan (penjara) yang sirna rasa kebangkitan umat telah terbius dengan penindasan.
﴿وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلاً أَنْ يَقُولَ رَبِّي اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ وَإِنْ يَكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ وَإِنْ يَكُ صَادِقًا يُصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِي يَعِدُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ ﴾
Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir’aun yang menyembunyikan imannya berkata: “Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki Karena dia menyatakan: “Tuhanku ialah Allah padahal dia Telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. dan jika ia seorang pendusta Maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu”. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. (Ghafir : 28)
Pada waktu hati umat bangkit dan mulai muncul kebangkitannya, umat yang memiliki kemauan dan kepercayaan diri akan mampu mensetting dan membangun masa depannya… ketika itu akan memiliki kesadaran hakikat peran yang telah digariskan oleh Islam, dan saat mampu menghilangkan segala wasiat kecuali wasiat Tuhan semesta alam.
Kepada para pemimpin
Bahwa Islam telah menetapkan kekuasaan rakyat dan menegaskannya, dan mewasiatkan bahwa setiap muslim memilik hak politik, memiliki perhatian dengan urusan masyarakatnya, memantau gerak-gerik pemerintahannya dengan selalu memberikan nasihat dan arahan.
Nabi saw telah bersabda :
“الدين النصيحة. قالوا: لمَن يا رسول الله؟ قال: لله ولرسوله ولكتابه ولأئمة المسلمين وعامتهم”.
“Agama itu nasihat. Kami bertanya : Bagi siapa? Rasulullah bersabda : Bagi Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin muslim, dan bagi kaum muslimin pada umuMnya.(HR Muslim)
Beliau juga bersabda :
“إن من أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر”
Sebaik-baik jihad adalah menyampaikan kebenaran dihadapan pemerintah jahat”
: “سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب ورجلٌ قام إلى إمامٍ جائرٍ فأمره ونهاه فقتله”
Nabi juga bersabda : pemimpin para syuhada adalah Hamzah, dan seseorang yang berdiri tegak dihadapan pemimpin kejam, lalu mencegahnya lalu dia membunuhnya”
Sesungguhnya Allah akan menuntun kalian wahai bangsa Arab dan umat Islam, menanyakan apa yang telah kalian lakukan dari kepemimpinan kalian dan apa yang kalian persembahkan, dan ketahuilah bahwa kalian akan berdiri dihadapan Allah pada hari kiamat untuk menghisab kalian baik yang kecil hingga yang besar… jika Allah telah mengharamkan kedzaliman terhadap dirinya dan mengharamkan kepada hamba-hamba-Nya dan memerintahkan kita untuk tidak melakukan kedzaliman… karena itu Allah mengancam orang-orang yang melakukan kedzaliman dengan akibat yang buruk.
Allah berfirman :
﴿وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلاً عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأَبْصَارُ. مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ ﴾
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong”.
Sesungguhnya ikhwan tidak hanya berbicara terbatas pada kelompok, partai atau pemilu, namun mereka selalu berbicara dengan penuh kejujuran dan keikhlasan agar terwujud kemaslahatan Negara dan kebangkitan bangsa, bahkan di antara mereka ada yang berambisi untuk mendapakan ridla Allah pada akhirat kelak, karena itu mereka berharap mendapatkan telinga yang terbuka dan akal yang jernih.
Ikhwanul muslimin juga mengingatkan kalian akan urgensi menjaga keinginan bangsa kalian, memelihara hak dan kebebasan mereka, sebagaimana juga mengingatkan kalian bahwa maslahat di antara kalian dan bangsa adalah jalan terbaik menuju keamanan Negara dan ketentramannya, ditambah dengan kemerdekaan mengeluarkan ekspresi dan potensi dalam menghadapi rintangan.
Bahwa musuh telah menyerang Negara Palestina, Iraq dan Afganistan, mengepung Iran dan Somalia, bersekongkol terhadap Sudan, Syiria dan Lebanon, jadi dimana kalian semua?
Hendaknya kalian harus memiliki proyek khusus, demi kemaslahatan Negara dan bangsa kalian, dalam menghadapi proyek Amerika Zionis yang berusaha menundukkan umat dan memudarkan kesemangatan serta merampas sumber daya alamnya, proyek yang bertujuan memecah belah Negara dan membuat peta baru dengan cara ekstrim untuk menjamin keamanan kedudukan Zionis pada setiap Negara-negara arab.
Kepada para Ikhwan saya sampaikan
Kepada mereka yang berada di penjara dan terhalang antara kami dan mereka jeruji besi…
Kepada keluarga para ikhwan kami sampaikan: bahwa do’a tidak akan pernah terputus, disetiap shalat dan sujud kami berharap memberikan jalan keluar, memperat hati dan melapangkan dada, dan ketahuilah bahwa kondisi yang permanen adalah mustahil, bersama kesempitan ada kelonggaran, bahwa politik pemaksaan, kekerasan, tekanan dan kediktatoran tidak akan berlangsung lama kecuali bertolak belakang dari tujuannya, mereka tidak mampu merealisasikan tujuan dan keinginan mereka, yaitu dalam menghadapi kekokohan, keteguhan, keimanan dan kesabaran kalian dengan kelemahan yang sangat… percayalah kepada Allah dan bertawakkallah hanya kepada-Nya, serahkan segala urusan kepada-Nya, yakinlah bahwa Allah memperlambat dan bukan mengacuhkan sehingga jika Dia menyiksa orang yang dzalim tidak ada yang mampu menghalangi, bahwa siksanya sangatlah pedih, dan hanya milik Allah segala perkara setelah dan sesudahnya… “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan”. (Hud : 123)
___
(Taujih Mursyid, 30-8-2007)